LAPORAN HASIL PRAKTIKUM BIOLOGI
KELAS : XI IPA 5
Guru Biologi :
Lenny Karmila S,Pd
Anggota kelompok :
1.
Annur Soya Pratiwi
2.
Cynthia Kusuma Wulandari
3.
Garda Diho Rifaldo Hutapea
4.
Nur Khalifatun Nisa
5.
Roberto Gallant Narendra
6.
Sharfina Hidni
SMA NEGERI 5 KOTA
SERANG
JL. Ayip Usman
No.26 Kaligandu Serang – Banten
Telp. (0254)
208569
Tahun Ajaran 2016
- 2017
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahhiwabarakatuh
Puji syukur kami panjatkan pada Tuhan
Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-Nya kami kelompok 1 biologi dapat
menyelesaikan praktikum kami yang meneliti tentang struktur tulang pada hewan.
Kami juga sangat berterima kasih kepada ibu Lenny Karmila S,pd selaku guru
biologi SMA Negeri 5 Kota Serang yang sudah membimbing kami dalam melaksanakan
praktek ini. Tidak lupa juga kepada teman-teman yang sudah membantu
menyelesaikan praktek ini.
Pada hasil laporan ini kami akan
meneliti struktur tulang hewan, yang contohnya kami ambil dari tulang paha
ayam. Kami sangat berharap laporan yang sudah kami kerjakan ini bisa bermanfaat
bagi para pembaca dan bisa membangun semangat belajar serta pengembangan
wawasan. Kami juga butuh kritik dan saran oleh pembaca karena laporan kami
masih jauh dari sempurna dan semoga kritik yang sudah diberikan dapat membantu
kami dalam penelitian kami selanjutnya.
Akhir kata, kami berharap kepada para
pembaca agar laporan ini mampu di jadikan sebuah percontohan/tambahan dalam
kegiatan belajar mengajar. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahhiwabarakatuh
DAFTAR ISI
COVER.....................................................1
KATA PENGANTAR.....................................2
DAFTAR ISI..................................................3
BAB
1 PENDAHULUAN
● LATAR BELAKANG....................................4
● RUMUSAN MASALAH..............................4
● TUJUAN DAN MANFAAT..........................4
BAB
2 TINJAUAN PUSTAKA
● LANDASAN TEORI.....................................5
● HIPOTESIS.................................................6
BAB
3 PROSEDUR KERJA
● LOKASI DAN WAKTU.................................7
● ALAT DAN
BAHAN.....................................7
● LANGKAH KERJA.......................................7
BAB
4 HASIL DAN PEMBAHASAN
● TABEL DAN DATA
PENGAMATAN...........8
● PEMBAHASAN.........................................8
BAB
5 PENUTUP
● KESIMPULAN...........................................9
● SARAN.....................................................9
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada kesempatan
kali ini kami akan melakukan percobaan pada tulang hewan. Kami akan memakai
tulang ayam sebagai bahan dari penelitian kami. Kami akan merendamnya ke dalam
larutan asam cuka.
Asam klorida
adalah asam yang kuat dan merupakan komponen utama dalam asam lambung. Seperti
yang telah kita ketahui, komponen utama tulang adalah kalsium (Ca). Asam cuka memiliki kecenderungan melarutkan unsur-unsur seperti
kalsium (Ca) dengan mengikuti reaksi :
HCl +
Ca => CaCl 2 + H2
Jadi, kalsium
pada tulang semakin sedikit karena larut dalam asam, tulang akan menjadi lunak
karena komposisi Ca pada tulang sudah menurun secara drastis.
Tulang
mengandung sel-sel hidup dan matrik instraseluler yang diliputi garam mineral.
Kalsium fosfat menyusun sekitar 80% bahan mineral dan sisanya sebgaian besar
terdiri dari kalsium karbonat dan magnesium fosfat.
Pada penelitian
kali ini kami juga kan membandingkan bedanya tulang ayam yang dibakar terlebih
dahulu dengan yang tidak.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang terjadi ketika tulang direndam di
dalam larutan asam cuka?
2. Apa bedanya antara tulang yang dibakar dahulu
dengan langsung di rendam ke dalam larutan?
C. Tujuan
·
Mengetahui
zat-zat penyusun tulang
·
Mengetahui
kandungan pada tulang
·
Mengetahui
perubahan yang terjadi pada tulang ayam sebelum dan sesudah direndam pada asam
cuka
·
Mengetahui
sifat pada tulang
D. Manfaat
Kami akan bisa menetahui apa saja yang terkandung pada
sebuah tulang hewan (ayam). Dan kita jadi tahu dampak apa yang ditimbulkan jika
kita mengkonsumsi banyak bahan pengawet seperti asam cuka.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan teori
Tulang merupakan salah satu organ tubuh
pada mahluk hidup. Tulang dapat berupa tulang rawan dan tulang keras. Tulang
rawan dapat terjadi jika kita banyak menkonsumsi larutan-larutan seperti asam
cuka. Yang menyebabkan tulang menjadi rapuh dan sangat rawan larutan asam cuka
juga dapat digunakan sebagai pengawet
maka dari itu, jagalah tulang kita dengan mengurangi makan makanan yang
mengandung pengawet.
Tulang mengandung sel-sel hidup dan
matriks intraseluler yang diliputi garam mineral. Kalsium fosfat menyusun
sekitar 80% bahan mineral dan sisanya sebagian besar terdiri dari kalsium
karbonat dan magnesium fosfat.
Sumsum tulang terdapat dalam tulang
kering, tulang paha ,tulang pinggul, tulang dada, tulang iga, tulang hasta,
tulang belikat, dan kuku.
Pada
ayam liar, tulang-tulang ini menghasilkan kalsium yang cukup untuk membentuk
kerabang bila kadar kalsium yang dimakan selama bertelur rendah (Akoso, 1993).
Timbunan kalsium tulang ayam apabila
kandungan kalsium rendah, maka setelah ayam bertelur kurang lebih dari 6 butir,
akan kehilangan sekitar 40% dari total
kalsium tulang.
Jadi, kalsium pada tulang semakin
sedikit karena larutan dalam asam cuka. Maka, pada kondisi tertentu, tulang
akan menjadi lentur dan lunak karena komposisi-komposisi Ca pada tulang semakin
menurun.
Tulang
mengandung sel-sel hidup dan matrik intraseluler yang diliputi garam mineral.
Kalsium fosfat menyusun sekitar 80% bahan mineral dan sisanya sebagian besar
terdiri dari kalsium karbonat dan magnesium fosfat (Frandson, 1992).
1. Bentuk Tulang :
Tulang-tulang yang menyusun tubuh kita
sangat banyak jumlahnya. Berdasarkan bentuknya, tulang penyusun tubuh kita
dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu tulang pipa, tulang pendek, tulang
pipih, dan tulang tidak beraturan.
a.
Tulang Pipa
Tulang
ini memiliki bentuk sesuai namanya, berbentuk pipa. Tulang ini memiliki bentuk
memanjang dan tengahnya berlubang. Contohnya adalah tulang paha, tulang betis,
dan tulang lengan.
b.
Tulang Pendek
Tulang
pendek memiliki bentuk sesuai dengan namanya berbentuk pendek. Tulang ini
bersifat ringan dan kuat. Meskipun tulang ini pendek, tulang ini mampu menahan
beban yang cukup berat. Contohnya adalah tulang pergelangan tangan, telapak
tangan, dan telapak kaki.
c.
Tulang Pipih
Tulang
ini memiliki bentuk pipih seperti pelat. Contoh dari tulang pipih adalah tulang
penyusun tengkorak, tulang rusuk, dan tulang dada.
d.
Tulang tidak Beraturan
Tulang
jenis ini merupakan gabungan dari berbagai bentuk tulang. Contohnya adalah
tulang wajah dan tulang yang terdapat pada ruas-ruas tulang belakang. Dapatkah
kamu menunjukkan mana tulang pipa, tulang pendek, tulang pipih, dan tulang
tidak beraturan pada tubuh kita? Apabila di sekolahmu terdapat model rangka
manusia, kamu dapat mencoba menemukan bentuk-bentuk tulang tersebut.
2. Fungsi Tulang :
Selain fungsi utama tulang sebagai
penyusun rangka tubuh, masih ada fungsi-fungsi tulang yang lain, antara lain
sebagai berikut.
a)
Pemberi bentuk tubuh.
b)
Pelindung organ tubuh yang vital.
c)
Penahan/penegak tubuh.
d)
Tempat pembentukan sel darah.
e)
Tempat menyimpan mineral terutama kalsium dan fosfor.
f)
Tempat menyimpan cadangan lemak di sumsum kuning.
g)
Tempat melekatnya otot.
3. Proses pembentukan tulang
Osifikasi
merupakan perubahan tulang rawan menjadi tulang keras atau perbaikan tulang
yang rusak. Proses pembentukan tulang antara lain.
A.
Jaringan embrional (mesenkim) membentuk
tulang rawan sebagai rangka awal. Tulang rawan tersebut berongga dan
menghasilkan sel induk tulang (osteoblast)
B.
Osteoblast kemudian membentuk sel-sel
tulang. Sel-sel tulang ini dibentuk secara bertahap dari arah dalam ke luar
sehingga pembentukannya konsentris. Setiap satuan sel-sel tulang ini melingkari
suatu pembuluh darah dan saraf, membentuk suatu sistem yang disebut sistem havers. Masing-masing sel tulang
menghasilkan matriks tulang. Ke dalam matriks tulang di endapkan garam-garam kalsium (Ca) dan Fhosfor (P), sehingga tulang semakin keras.
B. HIPOTESIS
Keadaan
tulang yang direndam pada larutan cuka akan menjadi lebih lembek/lunak, dan
yang dibakar akan semakin keras dan mudah untuk dipatahkan. Pada tulang ayam
yang dibakar, teksturnya akan lebih kasar sedangkan tulang ayam yang direndam
pada larutan asam cuka jauh lebih halus dan rapuh.
BAB
III
METODE
PENELITIAN
Lokasi
: Rumah Cynthia ( Bumi Serang Baru blok DD 7 No.21 )
Waktu
: Kamis - Jumat, 17.10 WIB
A. ALAT
DAN BAHAN
·
Dua
tulang paha ayam berukuran kecil
·
Larutan
asam cuka
·
Gelas
beker
·
Pembakar
Bunsen (lilin)
B. LANGKAH
KERJA 1
·
Ambil
sebuah tulang dan masukkan ke dalam gelas beker
·
Masukkan
larutan HCl ± setengah gelas
(menutupi seluruh bagian tulang)
·
Setelah 24 jam
ambil tulang tersebut dan cuci dengan air
·
Cobalah anda patahkan tulang itu
C. LANGKAH
KERJA 2
·
Ambil
sebuah tulang, kemudian bakar kedua ujungnya pada pembakar bunsen ± selama
dua menit
·
Selanjutnya,
biarkan tulang hingga dingin
·
Tekanlah
tulang yang sudah dingin dengan menggunakan pensil
·
Bedakan
hasil dari penekanan tulang yang sudah dibakar dan bagian tulang yang tidak
dibakar
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
PENGAMATAN
Dari pengamatan
yang sudah kami laksankan, kami mendapat hasil seperti dibawah ini:
No
|
Tulang yang diamati
|
Keadaan struktur
tulang
|
Keterangan lain
|
||
Warna
|
kekerasan
|
kelenturan
|
|||
1
|
Direndam tanpa dibakar
|
sedikit kecoklatan
|
-
|
Sangat lentur dan sulit di patahkan
|
Warna air cuka berubah
menjadi butek
|
2
|
Direndam setelah dibakar
|
Putih pucat
|
Keadaan tulang sedikit keras
|
-
|
Warna air cuka agak kuning
|
Pertanyaan :
1. Pada percobaan 1 apakah bentuk tulang sebelum
dipanaskan sama dengan bentuk tulang yang di
masukkan ke
dalam larutan asam cuka?
2. Bagaimana bentuk tulang tersebut? Apakah anda mudah
mematahkan tulang tersebut?
3. Pada percobaan kedua apakah tulang sebelum dan sesudah
di
panasi
mempunyai berntuk yang sama?
Jawaban
:
1.
Sama namun yang berbeda terdapat pada
warna dan kelenturan dari pada tulang ayam
2.
Pada tulang yang direndam, tulang akan
sulit untuk dipatahkan karena tekstur tulang sangat lentur. Pada tulang yang
dibakar, justru semakin mudah untuk dipatahkan karena tekstur nya yang masih
keras
3.
Pada percobaan ini, bentuk tulang tidak
terpengaruh oleh reaksi yang berlangsung.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jika tulang
direndam pada larutan HCl, tulang akan mengalami perubahan warna, bentuk
sedikit lentur, sumsum tulang berwarna kecoklatan. Zat yang terkandung sebagai
matriks di dalam tulang menjadi rusak. Larutan HCl dapat menyebabkan tulang
kehilangan zat kapur yang membuat tulang lebih lentur dan rapuh.
Berdasarkan
hasil percobaan dapat di simpulkan bahwa tulang yang di
rendam ke dalam
larutan HCl dalam jangka waktu tertentu akan lunak dan rapuh, berbeda dengan
tulang yang dibakar, tulang justru akan mengeras serta mudah dipatahkan. Hal
ini disebabakn karena adanya kalsium fosfat dan kolagen yang tercampur oleh
HCl.
A.
Saran
Kita
sebagai manusia harus menjaga tubuh kita
dengan baik termasuk tulang. Jika tidak adanya tulang, kita tidak dapat
bergerak dan beraktivitas dengan baik serta jika tidak ada tulang tubuh kita
tidak dapat terlindungi. Dari percobaan di atas, kita bisa tau jika mengonsumsi banyak asam cuka tulang
akan rapuh dan timbul bermacam-macam penyakit.
nah itulah serangkaian makalah yang udah gue selesaiin maaf banget nggak di kasih lampiran hehe, soalnya ada kendala. terimakasih sudah menyempatkan untuk membaca makalah ini yaa walaupun masih berantakan :)


0 comments:
Posting Komentar