welcome everyone CYNTHIA'S BLOG :: MAKALAH PRAKTIKUM BIOLOGI TENTANG TULANG AYAM | Cynthia's Blog

Selasa, 15 November 2016

CYNTHIA'S BLOG :: MAKALAH PRAKTIKUM BIOLOGI TENTANG TULANG AYAM



LAPORAN HASIL PRAKTIKUM BIOLOGI



 
KELAS : XI IPA 5
Guru Biologi : Lenny Karmila S,Pd
  
Anggota kelompok :
1.                 Annur Soya Pratiwi
2.               Cynthia Kusuma Wulandari
3.               Garda Diho Rifaldo Hutapea
4.               Nur Khalifatun Nisa
5.               Roberto Gallant Narendra
6.               Sharfina Hidni


SMA NEGERI 5 KOTA SERANG
JL. Ayip Usman No.26 Kaligandu Serang – Banten
Telp. (0254) 208569
Tahun Ajaran 2016 - 2017



KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahhiwabarakatuh
          Puji syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-Nya kami kelompok 1 biologi dapat menyelesaikan praktikum kami yang meneliti tentang struktur tulang pada hewan. Kami juga sangat berterima kasih kepada ibu Lenny Karmila S,pd selaku guru biologi SMA Negeri 5 Kota Serang yang sudah membimbing kami dalam melaksanakan praktek ini. Tidak lupa juga kepada teman-teman yang sudah membantu menyelesaikan praktek ini.
          Pada hasil laporan ini kami akan meneliti struktur tulang hewan, yang contohnya kami ambil dari tulang paha ayam. Kami sangat berharap laporan yang sudah kami kerjakan ini bisa bermanfaat bagi para pembaca dan bisa membangun semangat belajar serta pengembangan wawasan. Kami juga butuh kritik dan saran oleh pembaca karena laporan kami masih jauh dari sempurna dan semoga kritik yang sudah diberikan dapat membantu kami dalam penelitian kami selanjutnya.
          Akhir kata, kami berharap kepada para pembaca agar laporan ini mampu di jadikan sebuah percontohan/tambahan dalam kegiatan belajar mengajar. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahhiwabarakatuh



DAFTAR ISI
COVER.....................................................1
KATA PENGANTAR.....................................2
DAFTAR ISI..................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG....................................4

RUMUSAN MASALAH..............................4

TUJUAN DAN MANFAAT..........................4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
LANDASAN TEORI.....................................5

HIPOTESIS.................................................6

BAB 3 PROSEDUR KERJA
LOKASI DAN WAKTU.................................7

ALAT DAN BAHAN.....................................7

LANGKAH KERJA.......................................7

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
TABEL DAN DATA PENGAMATAN...........8

PEMBAHASAN.........................................8

BAB 5 PENUTUP
KESIMPULAN...........................................9

SARAN.....................................................9
 LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA





BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada kesempatan kali ini kami akan melakukan percobaan pada tulang hewan. Kami akan memakai tulang ayam sebagai bahan dari penelitian kami. Kami akan merendamnya ke dalam larutan asam cuka.
Asam klorida adalah asam yang kuat dan merupakan komponen utama dalam asam lambung. Seperti yang telah kita ketahui, komponen utama tulang adalah kalsium (Ca). Asam cuka memiliki kecenderungan melarutkan unsur-unsur seperti kalsium (Ca) dengan mengikuti reaksi :
HCl + Ca => CaCl 2 + H2
Jadi, kalsium pada tulang semakin sedikit karena larut dalam asam, tulang akan menjadi lunak karena komposisi Ca pada tulang sudah menurun secara drastis.
Tulang mengandung sel-sel hidup dan matrik instraseluler yang diliputi garam mineral. Kalsium fosfat menyusun sekitar 80% bahan mineral dan sisanya sebgaian besar terdiri dari kalsium karbonat dan magnesium fosfat.
Pada penelitian kali ini kami juga kan membandingkan bedanya tulang ayam yang dibakar terlebih dahulu dengan yang tidak.

B.  Rumusan Masalah
 1.  Apa yang terjadi ketika tulang direndam di dalam larutan asam cuka?
2.  Apa bedanya antara tulang yang dibakar dahulu dengan langsung di rendam ke dalam larutan?  

C.  Tujuan
·        Mengetahui zat-zat penyusun tulang
·        Mengetahui kandungan pada tulang
·        Mengetahui perubahan yang terjadi pada tulang ayam sebelum dan sesudah direndam pada asam cuka
·        Mengetahui sifat pada tulang

D. Manfaat
Kami akan bisa menetahui apa saja yang terkandung pada sebuah tulang hewan (ayam). Dan kita jadi tahu dampak apa yang ditimbulkan jika kita mengkonsumsi banyak bahan pengawet seperti asam cuka.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan teori
Tulang merupakan salah satu organ tubuh pada mahluk hidup. Tulang dapat berupa tulang rawan dan tulang keras. Tulang rawan dapat terjadi jika kita banyak menkonsumsi larutan-larutan seperti asam cuka. Yang menyebabkan tulang menjadi rapuh dan sangat rawan larutan asam cuka juga dapat digunakan  sebagai pengawet maka dari itu, jagalah tulang kita dengan mengurangi makan makanan yang mengandung pengawet.
          Tulang mengandung sel-sel hidup dan matriks intraseluler yang diliputi garam mineral. Kalsium fosfat menyusun sekitar 80% bahan mineral dan sisanya sebagian besar terdiri dari kalsium karbonat dan magnesium fosfat.
          Sumsum tulang terdapat dalam tulang kering, tulang paha ,tulang pinggul, tulang dada, tulang iga, tulang hasta, tulang belikat, dan kuku.
Pada ayam liar, tulang-tulang ini menghasilkan kalsium yang cukup untuk membentuk kerabang bila kadar kalsium yang dimakan selama bertelur rendah (Akoso, 1993).
          Timbunan kalsium tulang ayam apabila kandungan kalsium rendah, maka setelah ayam bertelur kurang lebih dari 6 butir, akan kehilangan sekitar  40% dari total kalsium tulang.
          Jadi, kalsium pada tulang semakin sedikit karena larutan dalam asam cuka. Maka, pada kondisi tertentu, tulang akan menjadi lentur dan lunak karena komposisi-komposisi Ca pada tulang semakin menurun.
Tulang mengandung sel-sel hidup dan matrik intraseluler yang diliputi garam mineral. Kalsium fosfat menyusun sekitar 80% bahan mineral dan sisanya sebagian besar terdiri dari kalsium karbonat dan magnesium fosfat (Frandson, 1992).

1.     Bentuk Tulang :
Tulang-tulang yang menyusun tubuh kita sangat banyak jumlahnya. Berdasarkan bentuknya, tulang penyusun tubuh kita dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu tulang pipa, tulang pendek, tulang pipih, dan tulang tidak beraturan.
a. Tulang Pipa
Tulang ini memiliki bentuk sesuai namanya, berbentuk pipa. Tulang ini memiliki bentuk memanjang dan tengahnya berlubang. Contohnya adalah tulang paha, tulang betis, dan tulang lengan.
b. Tulang Pendek
Tulang pendek memiliki bentuk sesuai dengan namanya berbentuk pendek. Tulang ini bersifat ringan dan kuat. Meskipun tulang ini pendek, tulang ini mampu menahan beban yang cukup berat. Contohnya adalah tulang pergelangan tangan, telapak tangan, dan telapak kaki.
c. Tulang Pipih
Tulang ini memiliki bentuk pipih seperti pelat. Contoh dari tulang pipih adalah tulang penyusun tengkorak, tulang rusuk, dan tulang dada.
d. Tulang tidak Beraturan
Tulang jenis ini merupakan gabungan dari berbagai bentuk tulang. Contohnya adalah tulang wajah dan tulang yang terdapat pada ruas-ruas tulang belakang. Dapatkah kamu menunjukkan mana tulang pipa, tulang pendek, tulang pipih, dan tulang tidak beraturan pada tubuh kita? Apabila di sekolahmu terdapat model rangka manusia, kamu dapat mencoba menemukan bentuk-bentuk tulang tersebut.

2.   Fungsi Tulang :
Selain fungsi utama tulang sebagai penyusun rangka tubuh, masih ada fungsi-fungsi tulang yang lain, antara lain sebagai berikut.
a) Pemberi bentuk tubuh.
b) Pelindung organ tubuh yang vital.
c) Penahan/penegak tubuh.
d) Tempat pembentukan sel darah.
e) Tempat menyimpan mineral terutama kalsium dan fosfor.
f) Tempat menyimpan cadangan lemak di sumsum kuning.
g) Tempat melekatnya otot.

3.   Proses pembentukan tulang
Osifikasi merupakan perubahan tulang rawan menjadi tulang keras atau perbaikan tulang yang rusak. Proses pembentukan tulang antara lain.
A.    Jaringan embrional (mesenkim) membentuk tulang rawan sebagai rangka awal. Tulang rawan tersebut berongga dan menghasilkan sel induk tulang (osteoblast)

B.     Osteoblast kemudian membentuk sel-sel tulang. Sel-sel tulang ini dibentuk secara bertahap dari arah dalam ke luar sehingga pembentukannya konsentris. Setiap satuan sel-sel tulang ini melingkari suatu pembuluh darah dan saraf, membentuk suatu sistem yang disebut sistem havers. Masing-masing sel tulang menghasilkan matriks tulang. Ke dalam matriks tulang di endapkan garam-garam kalsium (Ca) dan Fhosfor (P), sehingga tulang semakin keras.

B.  HIPOTESIS
Keadaan tulang yang direndam pada larutan cuka akan menjadi lebih lembek/lunak, dan yang dibakar akan semakin keras dan mudah untuk dipatahkan. Pada tulang ayam yang dibakar, teksturnya akan lebih kasar sedangkan tulang ayam yang direndam pada larutan asam cuka jauh lebih halus dan rapuh.



BAB III
METODE PENELITIAN

Lokasi : Rumah Cynthia ( Bumi Serang Baru blok DD 7 No.21 )
Waktu : Kamis - Jumat, 17.10 WIB
A. ALAT DAN BAHAN
·       Dua tulang paha ayam berukuran kecil
·       Larutan asam cuka
·       Gelas beker
·       Pembakar Bunsen (lilin)

B.  LANGKAH KERJA 1
·       Ambil sebuah tulang dan masukkan ke dalam gelas beker
·       Masukkan larutan HCl ± setengah gelas (menutupi seluruh bagian tulang)
·       Setelah 24 jam ambil tulang tersebut dan cuci dengan air
·       Cobalah  anda patahkan tulang itu

C.  LANGKAH KERJA 2
·       Ambil sebuah tulang, kemudian bakar kedua ujungnya pada pembakar bunsen ± selama dua menit
·       Selanjutnya, biarkan tulang hingga dingin
·       Tekanlah tulang yang sudah dingin dengan menggunakan pensil
·       Bedakan hasil dari penekanan tulang yang sudah dibakar dan bagian tulang yang tidak dibakar



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENGAMATAN
Dari pengamatan yang sudah kami laksankan, kami mendapat hasil seperti dibawah ini:

No
Tulang yang diamati
Keadaan struktur tulang
Keterangan lain
Warna
kekerasan
kelenturan
1
Direndam tanpa dibakar
sedikit kecoklatan
-
Sangat lentur dan sulit di patahkan
Warna air cuka berubah menjadi butek
2
Direndam setelah dibakar
Putih pucat
Keadaan tulang sedikit keras
-
Warna air cuka agak kuning
 
Pertanyaan :
1.      Pada percobaan 1 apakah bentuk tulang sebelum dipanaskan sama dengan bentuk tulang yang di masukkan ke dalam larutan asam cuka?
2.    Bagaimana bentuk tulang tersebut? Apakah anda mudah mematahkan tulang tersebut?
3.    Pada percobaan kedua apakah tulang sebelum dan sesudah di panasi mempunyai berntuk yang sama?

Jawaban :
1.      Sama namun yang berbeda terdapat pada warna dan kelenturan dari pada tulang ayam
2.    Pada tulang yang direndam, tulang akan sulit untuk dipatahkan karena tekstur tulang sangat lentur. Pada tulang yang dibakar, justru semakin mudah untuk dipatahkan karena tekstur nya yang masih keras
3.     Pada percobaan ini, bentuk tulang tidak terpengaruh oleh reaksi yang berlangsung.



BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Jika tulang direndam pada larutan HCl, tulang akan mengalami perubahan warna, bentuk sedikit lentur, sumsum tulang berwarna kecoklatan. Zat yang terkandung sebagai matriks di dalam tulang menjadi rusak. Larutan HCl dapat menyebabkan tulang kehilangan zat kapur yang membuat tulang lebih lentur dan rapuh.
Berdasarkan hasil percobaan dapat di simpulkan bahwa tulang yang di rendam ke dalam larutan HCl dalam jangka waktu tertentu akan lunak dan rapuh, berbeda dengan tulang yang dibakar, tulang justru akan mengeras serta mudah dipatahkan. Hal ini disebabakn karena adanya kalsium fosfat dan kolagen yang tercampur oleh HCl.
A. Saran
Kita sebagai manusia harus menjaga tubuh kita  dengan baik termasuk tulang. Jika tidak adanya tulang, kita tidak dapat bergerak dan beraktivitas dengan baik serta jika tidak ada tulang tubuh kita tidak dapat terlindungi. Dari percobaan di atas, kita bisa  tau jika mengonsumsi banyak asam cuka tulang akan rapuh dan timbul bermacam-macam penyakit.



nah itulah serangkaian makalah yang udah gue selesaiin maaf banget nggak di kasih lampiran hehe, soalnya ada kendala. terimakasih sudah menyempatkan untuk membaca makalah ini yaa walaupun masih berantakan :)


0 comments:

Posting Komentar

Copyright © EnnLaw | Floating Leaves template designed by ennyLaw | eLaw's Design